Eikichi Onizuka yang berusia dua puluh dua tahun — mantan pemimpin geng pengendara motor, penakluk Shonan, dan perawan — memiliki impian: menjadi guru sekolah menengah terhebat di seluruh Jepang. Ini bukan karena kegemarannya mengajar, tapi karena dia menginginkan istri remaja yang penyayang saat dia sudah tua dan beruban. Tetap saja, untuk berandalan sesat, serakah, dan malas, Onizuka memiliki lebih dari yang terlihat. Jadi, ketika dia mendapatkan pekerjaan sebagai guru wali kelas Kelas 3-4 di Akademi Hutan Suci yang bergengsi — terlepas dari jabatan Wakil Kepala Sekolah — semua bakatnya diuji, karena kelas ini sangat terkenal.
Karena penghinaan mereka terhadap semua guru, siswa kelas menggunakan perang psikologis untuk mematahkan mental guru wali kelas baru yang mereka dapatkan, memaksa mereka untuk berhenti dan meninggalkan sekolah. Namun, Onizuka bukan guru biasa, dan dia siap menghadapi tantangan apapun di jalannya.
Penindasan, bunuh diri, dan pelecehan seksual hanyalah beberapa masalah yang dihadapi murid-muridnya setiap hari. Dengan mengatasi akar masalah mereka, Onizuka mendukung mereka dengan metodenya yang tidak dapat diprediksi dan tidak konvensional—bahkan jika itu berarti melompat dari gedung untuk menyelamatkan anak yang ingin bunuh diri. Berkat pesonanya yang eksentrik dan sifatnya yang suka bersenang-senang, Kelas 3-4 perlahan belajar betapa menyenangkannya sekolah saat Anda menjadi murid Guru Besar Onizuka.
